Anak muda yang sekarang malas, banyak alasan, dan suka mencela itu, kalau nanti miskin dan penyakitan, yang salah siapa?
Takdir tidak bisa kau salahkan, karena Tuhan selalu berniat baik bagimu.
Nasib tidak bisa kau salahkan, karena nasibmu adalah buatanmu sendiri.
Sekarang itu loh ...,
gagah melawan orang tua,
licin melarikan diri dari pelajaran,
ahli cari alasan menghindari pekerjaan,
menertawai orang yang taat beribadah,
memutar otak untuk dapat makan gratis,
merusak kesehatan dengan kebiasaan buruk,
dan bergaul dengan orang-orang cacat moral,
... sekarang itu loh ... kamu itu dapat apa?
... sekarang itu loh ... kamu sudah merasa jadi apa?
Kalau nanti miskin dan penyakitan, yang salah siapa?
Kau pikir enak, jadi orang tua miskin, banyak penyakit, dan tidak disukai oleh lingkunganmu?
Ingat ya? setelah umur 30 tahun, kebiasaan buruk masa mudamu berubah menjadi penyakit.
Terus, kalau sudah di atas 30,
skripsi belum selesai, kuliah gak lulus-lulus,
wirausaha belum mulai, pekerjaan tidak ada,
pacar ahli morotin uang yang kau minta dari ibumu,
engkau galau dari melek sampai merem sampai melek lagi,
bicara besar untuk menutupi minder,
mencemooh rambut dan nasihat dari motivator yang kece dan penyayang itu ...,
terus apa alasanmu kalau belum jadi apa-apa setelah umur 30?
Apa penjelasanmu atas hidupmu yang belum ada apa-apanya, kecuali kesombongan kosong yang entah mengapa kau pelihara itu?
Hmm???
Takdir tidak bisa kau salahkan, karena Tuhan selalu berniat baik bagimu.
Nasib tidak bisa kau salahkan, karena nasibmu adalah buatanmu sendiri.
Sekarang itu loh ...,
gagah melawan orang tua,
licin melarikan diri dari pelajaran,
ahli cari alasan menghindari pekerjaan,
menertawai orang yang taat beribadah,
memutar otak untuk dapat makan gratis,
merusak kesehatan dengan kebiasaan buruk,
dan bergaul dengan orang-orang cacat moral,
... sekarang itu loh ... kamu itu dapat apa?
... sekarang itu loh ... kamu sudah merasa jadi apa?
Kalau nanti miskin dan penyakitan, yang salah siapa?
Kau pikir enak, jadi orang tua miskin, banyak penyakit, dan tidak disukai oleh lingkunganmu?
Ingat ya? setelah umur 30 tahun, kebiasaan buruk masa mudamu berubah menjadi penyakit.
Terus, kalau sudah di atas 30,
skripsi belum selesai, kuliah gak lulus-lulus,
wirausaha belum mulai, pekerjaan tidak ada,
pacar ahli morotin uang yang kau minta dari ibumu,
engkau galau dari melek sampai merem sampai melek lagi,
bicara besar untuk menutupi minder,
mencemooh rambut dan nasihat dari motivator yang kece dan penyayang itu ...,
terus apa alasanmu kalau belum jadi apa-apa setelah umur 30?
Apa penjelasanmu atas hidupmu yang belum ada apa-apanya, kecuali kesombongan kosong yang entah mengapa kau pelihara itu?
Hmm???
Apa lagi alasanmu???
Sudahlah, Sekarang siap bersahabat dengan kakakmu yang selama ini menyayangimu, tapi yang suka kau tantang nasihatnya ini?
Masih berani bilang kakakmu ini belum membuktikan apa-apa?
Hmm???
º°°°°º?å?å?å?å?å?庰°°°º º°°°°º?å?å?å?å?å?庰°°°º
Maaf ya?
You know I love you. Tugas saya hanya mengingatkan, dengan lembut, tegas, atau kadang-kadang dengan point blank head shot seperti ini.
Tetaplah memperbaiki diri. Tetaplah menjadi jiwa baik yang dicintai Tuhan.
Buatlah orang tuamu bangga dan bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.